Taman Nasional Aketajawe Lolobata - Wisata Halmahera Timur
Taman Nasional Aketajawe Lolobata terdapat beragam flora dan fauna yang telah menarik minat peneliti untuk berkunjung ke taman nasional ini. Taman Aketajawe Lolobata berada di Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Bagi pecinta petualangan, tentunya taman nasional ini juga menjadi hal yang sangat menarik bagi Anda. Salah satu yang paling menarik perhatian bagi pengunjung adalah Burung Bidadari yang langka dan sangat cantik, unik dan juga pandai menari. Burung Bidadari mempunyai sayap yang indah dan berwarna-warni dan sangat memikat hati.
Taman Nasional Aketajawe Lolobata ditetapkan pada tanggal 18 Oktober 2004 yang luasnya mencapai 167.300 hektar yakni sekitar 9% dari luas Pulau Halmahera. Balai taman nasional ini berada di kompleks Perkantoran Pemda Provinsi Maluku Utara di Kota Sofifi, Anda dapat mencari informasi terlebih dahulu di balai tersebut untuk memudahkan Anda menjelajahi taman nasional tersebut. Taman nasional ini terbagi menjadi dua blok kawasan, yaitu blok Aketajawe (77.100 hektar) dan blok Lolobata (90.200 hektar).
Sumber: Foto Petualang Adita di Taman Nasional Aketajawe Lolobata (Detik.com) |
Beragam flora dan fauna yang dapat temukan di taman nasional ini:
1. Jenis-jenis burung perkampungan, seperti jenis-jenis bondol (Lonchura spp.), isap-madu (Nectarinia spp.), sikatan kebun (Rhypidura leucophris), tekukur biasa (Streptopelia chinensis), dan sebagainya.
2. Di daerah sungai dapat ditemukan ikan, udang, kerang, dan sebagainya.
3. Jenis-jenis tumbuhan atau vegetasi yang dapat Anda temukan adalah damar (Agathis sp.), cemara gunung (Casuarina sumatrana), bintangur (Calophyllum inophyllum), kayu bugis (Koordersiodendron pinnatum), benuang (Octomeles sumatrana), nyatoh (Palaquium obtusifolium), Anthocephalus chinensis, Duabanga moluccana dan Piper aduncum serta beberapa jenis kenari (Canariumspp.). Terdapat juga beragam jenis anggrek yang terdapat di dalam kawasan, serta jenis-jenis kantung semar (Nepenthes sp.) di daerah dataran tinggi kawasan.
4. Diperkirakan setidaknya terdapat 33 jenis mamalia di dalam kawasan ini yakni meliputi jenis-jenis kuskus (seperti kuskus maluku [Phalanger ornatus]), bajing terbang (Petaurus breviceps papuanus), beragam kelelawar (ordo: Chiroptera), musang (Viviridae), babi hutan (Sus schrofa), rusa (Cervus timorensis), serta beberap jenis tikus (Muridae). Dari 33 jenis ini, enam jenis di antaranya endemik Maluku Utara (satu jenis di antaranya kuskus: Phalanger sp. merupakan jenis endemik Halmahera). Terdapat juga dua jenis endemik untuk kawasan Maluku dan Maluku Utara.
5. Hasil survei oleh Burung Indonesia, menunjukkan setidaknya terdapat 104 jenis (39 suku) burung di dalam kawasan taman nasional ini diantaranya terdapat 25 jenis burung khas (endemik) Maluku Utara termasuk empat jenis endemik Pulau Halmahera, yaitu mandar gendang (Habroptila wallacii), cekakak murung (Todiramphus fenubris), kepudang-sungu halmahera (Coracina parvula), dan kepudang halmahera (Oriolus phaeocromus). Jenis-jenis burung lain yang cukup menarik, seperti bidadari halmahera (Semioptera wallacii), kakatua putih (Cacatua alba), kasturi ternate (Lorius garrulus), paok halmahera (Pitta maxima), julang irian (Aceros plicatus), gosong kelam (Megapodius freycinet), beragam pergam (Ducula spp.) serta walik (Ptilinopus spp.), dan sebagainya.
Lima jenis di antara 104 jenis merupakan sub-jenis endemik Pulau Halmahera, yaitu nuri-raja ambon (Alisterus amboinensis hypophonius), cekakak-pita biasa (Tanysiptera galatea browningi), kehicap tengkuk-putih (Monarcha pileatus pileatus), bidadari halmahera (Semioptera wallacii halmaherae), dan kacamata halmahera (Zosterops atriceps fuscifrons).
Dari 104 jenis tersebut, 23 jenis diantaranya dilindungi oleh Pemerintah Republik Indonesia, seperti elang tiram (Pandion haliaetus), elang bondol (Haliastur indus), junai mas (Caloenas nicobarica), nuri bayan (Eclectus roratus), raja-udang biru-langit (Alcedo azurea), bidadari halmahera, gagak cendrawasih (Lycocorax pyrrhopterus), dan sebagainya.
6. Diperkirakan setidaknya terdapat 53 jenis reptilia di dalam kawasan ini. Beberapa di antaranya adalah kadal air (Hidrosaurus amboinensis), biawak atau soa-soa (Varanus indicus), kadal daun (Emoia sorex), kadal raksasa (Tiliqua gigas), ular python batik (Python reticulatus), ular hitam (Stegonotus batjanensis), dan diperkirakan juga masih terdapat buaya muara (Crocodilus porosus). Dari 53 jenis tersebut, delapan jenis merupakan endemik Maluku Utara, termasuk satu jenis endemik Pulau Halmahera, yaitu jenis ular Tropidonophis punctiventris.
7. Diperkirakan terdapat 17 jenis amfibia di dalam kawasan ini. Beberapa di antaranya adalah jenis katak pohon hijau yang cukup umum Litoria infrafrenata, katak sungai biasa Rana papuaatau, katak-katak kerdil (Microhylidae) seperti jenis Oreophryne frontifasciata. Dari 17 jenis tersebut, lima jenis endemik Maluku Utara dan empat jenis endemik Pulau Halmahera, yaitu Callulops dubia, Cophixalus montanus, Hylophorbus boettgeri, dan Hyla rueppelli.
Kawasan ini juga menjadi tempat perlindungan burung-burung paling terancam dan langka secara global menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), yaitu mandar gendang, kakatua putih, kasturi ternate, cekakak murung, dan cikukua hitam (Philemon fuscicapillus).
Akses
Ada 2 jalur menuju ke Taman Nasional Aketajawe Lolobata:
1. Naik speedboat dari Desa Subaim (Wasile) sekitar 30 menit atau naik mobil sewa dari Subaim yang perjalanannya sekitar 1 jam.
2. Naik speedboat dari Desa Daru (Tobelo Selatan) sekitar 40 menit.
Tidak ada komentar