10 Tempat Wisata GALELA yang Wajib Dikunjungi - Wisata Halmahera Utara
Wilayah Galela terletak dipesisir teluk Galela, memanjang dari desa Mamuya di selatan dan berakhir di desa Jere di ujung utara. Daya tarik utama wilayah ini adalah Danau atau Telaga Duma - Galela yang merupakan danau terbesar di Halmahera. Wilayah Galela juga banyak menyimpan sejarah dan cerita rakyat yang membuat perjalanan Anda dihiasi dengan kisah-kisah yang menarik selama berada di Galela. Galela adalah bagian dari Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Hampir seluruh wilayah Galela merupakan areal bebukitan yang dipenuhi pepohonan pisang dan kelapa yang sekaligus menjadikan kopra sebagai salah satu komoditas andalan masyarakat Galela. Wilayah ini dihuni oleh suku Galela yang terkenal sebagai para imigran hebat. Bahasa Galela yang merupakan bahasa daerah di wilayah ini juga dapat ditemukan penggunaannya di beberapa tempat lain seperti Morotai.
1. Telaga Biru
Penduduk setempat menamai tempat ini Telaga Biru karena airnya yang jernih dan berwarna kebiruan. Terdapat cerita rakyat menarik yang menceritakan asal muasal telaga biru ini terjadi. Hal yang paling unik dari telaga biru adalah setiap dedaunan yang jatuh di tengah telaga selalu hanyut ke tepian sehingga air talaga selalu tampak jernih dan bersih. Baca Selengkapnya >>
2. Telaga Duma - Galela
Telaga Duma merupakan danau terbesar di pulau Halmahera dan memiliki nilai sejarah penting bagi masyarakat setempat yakni Tanjung Van Dijken yang dulunya disebut Tanjung Duma. Telaga Duma menawarkan panorama alam yang indah dan alami. Airnya jernih dan tenang sehingga cocok untuk renang, mancing dan berperahu. Baca Selengkapnya >>
3. Terowongan Jepang Perang Dunia II
Anda akan menemukan lubang persembunyian tentara Jepang semasa Perang Dunia II di Desa Samuda, Kecamatan Galela Barat. Terowongan ini panjangnya 20 meter dan memiliki beberapa ruangan yang diperkirakan merupakan ruang pertemuan. Letaknya berada persis di bawah jalan raya sehingga Anda dapat merasakan getaran suara apabila ada kendaraan yang sedang melintas di atasnya. Dari Tobelo ke Desa Samuda sekitar 45 menit dengan kendaraan bermotor. Lubang persembunyian sejenis juga terdapat di Desa Duma Galela.
Sumber: Pemda Halmahera Utara |
4. Pemandian Air Panas Mamuya
Pemandian ini berada di Desa Mamuya kecamatan Galela yang merupakan mata air yang bersumber dari perut Gunung Mamuya. Masyarakat setempat percaya bahwa air panas mamuya berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Jika Anda dari Kota Tobelo, maka jarak tempuh menuju ke lokasi ini adalah sekitar 15 km. Lokasi pemandian jaraknya sekitar 500 m dari jalan utama. Pemandian ini lebih sepi jika dikunjungi pada pagi hari.
5. Telaga Makete dan Ngidiho
Ciri khas dari telaga Makete berupa tumbuhan teratai yang tumbuh subur di sepanjang tepian telaga yang berada di Desa Makete. Sedangkan telaga Ngidiho berada di Desa Ngidiho yang terletak hanya di utara setelah desa Makete. Penduduk desa Makete merupakan para pendatang dari Kepulauan Sangihe-Talaud yang sudah hidup berbaur dengan penduduk asli Galela. Di kedua telaga ini anda bisa menikmati panorama alam yang indah.6. Kapaseti
Jika Anda ingin melihat benda bersejarah, datanglah ke Desa Soakonora, Kecamatan Galela Barat. Kapaseti yang sering juga disebut penduduk setempat sebagai Kapasti merupakan topi perang yang diberikan Sultan Ternate kepada Raja Momole. Selain Topi perang terdapat juga perlengkapan perang lainnya diantaranya parang panjang (pedang), sebuah botol yang berisi minyak dan akar kayu yang diikat kain merah dan kulit bia (kerang) yang biasanya di pakai ketika akan berperang.
7. Teluk Somola
Di teluk Somola terdapat pulau-pulau kecil yang ditumbuhi bakau di atas bebatuan serta air laut yang jernih kebiruan adalah pemandangan yang dapat dijumpai di tempat ini. Anda dapat berperahu menyusuri teluk sambil menikmati keindahan Somola. Pada waktu tertentu beragam ikan laut akan masuk dalam jumlah yang banyak dan terjebak di perairan teluk ini. Tempat yang indah ini dapat dijangkau dengan berperahu dari Pantai Pune di Kecamatan Galela.8. Air Terjun Sapoli
Air Terjun Sapoli berada di belakang hutan desa Samuda. Dari Desa Samuda berjalanlah mengikuti jalan kebun penduduk ke arah barat sampai menyeberangi kali Ira. Dari situ teruslah berjalan ke arah barat dengan menyusuri padang ilalang dan kemudian hutan sebelum akhirnya tiba di lokasi, lama perjalanan sekitar 1 jam 20 menit. Hindari mengunjungi tempat ini di saat hujan karena sering terjadi banjir di kali Ira yang memutus akses ke lokasi. 9. Meriam Pune
Meriam Pune adalah peninggalan sejarah Perang Dunia II yang berada di Desa Pune. Tempat ini merupakan salah satu basis pertahanan pasukan Jepang di kawasan pasifik. Di Desa Pune terdapat 2 meriam berukuran besar dan sebuah landasan pesawat. Sedangkan, peninggalan lainnya dapat ditemukan di Desa Kusu yang terdiri dari 4 meriam antik, 2 bunker, landasan pesawat terbang, dan 3 kapal.
10. Mendaki Gunung Api Dukono
Gunung Api Dukono dengan ketinggian 1185 meter di atas permukaan laut berada di bagian utara pulau Halmahera yang merupakan salah satu dari rangkaian gunung-gunung berapi aktif yang ada di Provinsi Maluku Utara. Buat Anda yang suka mendaki, sangat cocok bagi Anda untuk berpetualang dan menikmati keindahan di sekitar Gunung Api Dukono. Baca Selengkapnya >>
Kuliner
Tak lengkap rasanya tanpa wisata kuliner. Di sekitar Danau Galela (Telaga Duma) banyak terdapat warung makanan terutama disepanjang pinggir danau sebelah utara. Tersedia makanan khas setempat seperti Nasi Galela, Papeda, Ikan Kuah Kuning, Kasbi (Ubi/Singkong) Rebus, Ayam Goreng, Nasi Pulut (Lemang) dan Kolak. Harga makanan juga relatif terjangkau.
Penginapan
Penginapan di Wilayah Galela masih cukup terbatas, berikut adalah beberapa referensi:
1. Penginapan Dua Putri. Soakonora. Telp. 0923 21137.
2. Penginapan Daloha. Soasio, Galela.
Transportasi
Jika Anda ke Galela menggunakan kendaraan umum, gunakanlah mikrolet jurusan Tobelo - Galela yang berangkat dari depan Toko Tanjung Raya di Jalan Kemakmuran (Kota Tobelo). Masyarakat di Wilayah Galela biasanya mengandalkan ojek sebagai alat transportasi umum jarak dekat.
Sumber: Pemda Halmahera Utara
Sumber: Pemda Halmahera Utara
Tidak ada komentar